Word Analysis Part 2


1. An odd thought suddenly occurred to Langdon. The building seemed deserted.
“Where is everyone?” he asked. The lack of activity was hardly what he
expected considering they were about to enter a murder scene. 

“The residents are in their labs,” Kohler replied, finding the key. 

“I mean the police,” Langdon clarified. “Have they left already?” (AD: 23) 

Tiba-tiba Langdon merasa aneh. Gedung ini tampak sangat lengang. “Ke 
mana orang-orang yang lain?” tanyanya. Dia tidak melihat adanya kegiatan
apa pun, padahal mereka akan memasuki tempat kejadian pembunuhan. 

Penghuni lainnya sedang bekerja di lab,” jawab Kohler. Tangannya sudah 
berhasil menemukan kunci pintu tersebut. 

“Maksud saya polisi,” jelas Langdon. “Apakah mereka sudah pergi?” 
(MI: 44)

Analisis:  
Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas berfungsi sebagai  predikat yang berkategori verba. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan verba yang  didahului pronomina I dan diikuti nomina the police yang termasuk verba transitif.  Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah maksud yang berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Dalam hal ini tidak terjadi pergeseran dalam memadankan kata mean dengan maksud. Kalimat BSu di atas termasuk ke dalam simple present tense berbentuk kalimat langsung karena penggunaan verba bentuk pertama mean. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksud pada BSa. Untuk menentukan padanan yang sesuai dapat dilakukan hal seperti 
berikut. 

Mean                                                             Maksud
(+) have as one’s purpose or intention    (+) mempunyai maksud (tujuan, kehendak)
(+) have as a motive for explanation       (+) mengandung arti (makna)
(+) have as its explanation 

Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa verba mean pada BSu di atas memiliki makna yang sama persis dengan kata maksud pada BSa. Dalam hal ini, terjemahan tersebut tidak mengalami perubahan makna. Bentuk kalimat I mean sering digunakan dalam percakapan saat seseorang ingin memperjelas apa yang telah dikatakannya dengan cara menerangkannya, mengulangnya dengan maksud yang lain atau menambahkan informasi yang baru, selain itu juga dapat digunakan untuk mengoreksi perkataan yang telah diucapkan (Quirk, 1990: 648). Dalam kalimat I mean the police pada BSu di atas merupakan koreksi perkataan sebelumnya yaitu Where is everyone?. Maksud everyone adalah police. Hal yang lebih jelas adalah kata clarified yang berarti klarifikasi.


2.  Kohler’s expression darkened. “Vittoria, what do you mean a certain type of matter? There is only one type of matter, and it-” Kohler stopped short. (AD:52) 

Air muka Kohler berubah menjadi sangat serius. “Vittoria, apa maksudmu dengan materi jenis tertentu? Hanya ada satu jenis untuk materi, dan itu-“Kohler tiba-tiba berhenti. (MI: 94) 

Analisis: 
Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan verba bantu do dan pronomina you. Kata mean juga diikuti frase nomina a certain type of matter yang menunjukkan kategori verba transitif. Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah maksudmu yang juga berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Dalam hal ini, tidak terjadi pergeseran dalam memadankan kata mean dengan maksudmu. Kalimat BSu di atas termasuk ke dalam simple present tense berbentuk kalimat langsung dan kalimat pertanyaan karena penggunaan verba bantu do dan verba bentuk pertama mean. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksudmu pada BSa. Untuk menentukan padanan yang sesuai dapat dilakukan hal seperti ini. 

*) Mean                                                          Maksudmu
(+) have as one’s purpose or intention (+) mempunyai maksud (tujuan, kehendak)
(+) have as a motive for explanation  (+) mengandung arti (makna)
(+) have as its explanation 

Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa verba mean pada BSu di atas mempunyai makna yang sama persis dengan maksudmu pada BSa. Dalam hal ini, terjemahan tersebut tidak mengalami perubahan makna. Bentuk kalimat what do you mean dapat digunakan untuk menunjukkan kejengkelan atau ketidaksetujuan pada kata-kata seseorang (Quirk, 1990: 648). Dalam kalimat what do you mean a certain type of matter? pada BSu di atas menunjukkan ketidaksetujuan karena dapat dilihat dari kalimat sesudahnya There is only one type of matter yang merupakan ketidaksetujuan dimana kalimat pertama membicarakan a certain type of matter sedangkan kalimat kedua mengenai only one type of matter. 


3.  “One more question.” Vittoria stopped short and looked at him like he was an alien. “Are you serious?” 

Langdon stopped. “What do you mean?” (AD: 139) 

“Satu pertanyaan lagi,” tiba-tiba Vittoria berhenti dan menatap Langdon seolah dia adalah makhluk asing. “Apakah kamu bersungguh-sungguh?”

Langdon berhenti, “Apa maksudmu?” (MI: 240)

Analisis: 
 Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Penggunaan kata mean yang didahului verba bantu do dan pronomina you menunjukkan kategori verba. Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah maksudmu yang berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Dalam hal ini, tidak terjadi pergeseran dalam memadankan kata mean dengan maksudmu. Kata mean dalam kalimat BSu di atas merupakan kalimat langsung berbentuk kalimat pertanyaan yang termasuk ke dalam simple present tense. Dapat dilihat dari verba bantu do dan verba bentuk pertama mean. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksudmu pada BSa.
*)
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa verba mean pada BSu di atas mempunyai makna yang sama persis dengan maksudmu pada BSa. Dalam hal ini, terjemahan tersebut tidak mengalami perubahan makna. Bentuk kalimat what do you mean dapat digunakan untuk menunjukkan kejengkelan atau ketidaksetujuan pada kata-kata seseorang (Quirk, 1990: 648). Dalam kalimat “What do you mean?” pada BSu di atas menunjukkan kejengkelan karena dapat dilihat dari kalimat sebelumnya “Are you serious?” menunjukkan kejengkelan Langdon karena Vittoria tidak mempercayai keseriusan Langdon.

 4.  “Too risky at this point.”

“Not if the person going in was unrecognizable.”
  
“Disguising operatives is time consuming and-”

“I meant me,” Vittoria said. (AD: 160)

“Terlalu beresiko untuk saat ini.”

“Tidak berisiko kalau orang yang masuk ke dalam adalah orang yang tidak
dikenalinya.” 

“Operasi penyamaran memakan banyak waktu dan-“ 

“Maksudku aku yang masuk,” kata Vittoria. (MI: 274) 

Analisis:  
Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata mean yang didahului pronomina I dan diikuti pronomina me menunjukkan kategori verba transitif. Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah maksudku yang berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Dalam hal ini tidak terjadi pergeseran dalam memadankan mean dengan maksudku. Pada kalimat BSu di atas berbentuk kalimat langsung yang termasuk ke dalam simple past tense karena penggunaan verba bentuk kedua meant. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksudku pada BSa. 
*) 
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa verba mean pada BSu di atas mempunyai makna yang sama persis dengan maksudku pada BSa. Dalam hal ini, terjemahan tersebut tidak mengalami perubahan makna. Bentuk kalimat I mean sering digunakan dalam percakapan saat seseorang ingin memperjelas apa yang telah dikatakannya dengan cara menerangkannya, mengulangnya dengan maksud yang lain atau menambahkan informasi yang baru, selain itu juga dapat digunakan untuk mengoreksi perkataan yang telah diucapkan (Quirk, 1990: 648). Dalam kalimat I meant me pada BSu di atas merupakan penambahan informasi yang baru dari kalimat sebelumnya “Not if the person going in was unrecognizable”, informasi yang baru yaitu kata me yaitu Vittoria yang mengacu pada the person. 

5.  You encourage people to interact on phones, video screens, and computers, but it is the church who opens its doors and reminds us to commune in person as we were meant to do. (AD: 259)  

Kalian mendorong orang-orang untuk saling berhubungan melalui telepon, layar video dan komputer, tetapi gerejalah yang membuka pintunya dan mengingatkan kita untuk berhubungan secara pribadi kalau kita memang betul-betul berniat. (MI: 441)

Analisis: 
Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas merupakan inti dari frase verba were meant to do yang berfungsi sebagai predikat. Kata mean termasuk ke dalam kategori verba transitif karena didahului auxiliary were dan diikuti bentuk infinitive to do. Dalam kalimat BSu di atas, kata mean merupakan bagian dari klausa kelima we were meant to do yang termasuk ke dalam kalimat simple past tense dimana verbanya merupakan bentuk kedua. Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah betul-betul dari frase verba memang betul-betul berniat yang berfungsi sebagai predikat. Kata betul-betul termasuk kategori ajektif sehingga terjadi pergeseran kelas kata dari kategori verba menjadi ajektif dalam memadankan mean dengan betul-betul. Secara semantis, kata mean pada kalimat BSu di atas yang merupakan inti dari frase verba were meant to do diterjemahkan dengan makna memang betul-betul berniat pada bahasa sasaran. Untuk menganalisis padanan yang sesuai maka dapat dilakukan hal seperti ini. 

Mean                                                         Betul-betul
(-) have as one’s purpose or intention (-) Sungguh benar 
(-) be some of specified importance     (-) Sungguh-sungguh 

Dapat dilihat dari perbandingan di atas, bahwa komponen makna verba mean berbeda dengan komponen makna kata betul-betul. Pada umumnya, verba mean dipadankan dengan kata bermaksud atau berarti, namun pesan BSu tersampaikan pada BSa. Dapat dilihat dari klausa we were meant to do yang diterjemahkan dengan kita memang betul-betul berniat memang disesuaikan dengan konteks kalimat. Oleh karena itu dalam hal ini, terjemahan tersebut mengalami perubahan makna.


6.  Yes. It is great. Just great. I mean, really, really great. (TDWP: 14)  

Ya. Memang hebat. Hebat. Maksudku, benar-benar hebat. (BPKS: 34)

Analisis:  
Secara sintaktis, kata mean pada kalimat BSu di atas berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata mean yang diterangkan adverbia really. Padanan kata mean pada kalimat BSa adalah maksudku yang berfungsi sebagai predikat yang berkategori verba. Dalam hal ini tidak terjadi pergeseran dalam memadankan mean dengan maksudku. Pada kalimat BSu di atas termasuk ke dalam simple present tense karena penggunaan verba bentuk pertama mean. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksudku pada BSa. Secara semantis, kata mean pada BSu diterjemahkan dengan makna maksudku pada BSa. Untuk menentukan padanan yang sesuai dapat dilakukan hal seperti berikut. 
*)
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa verba mean pada BSu di atas mempunyai makna yang sama persis dengan maksudku pada BSa. Dalam hal ini, terjemahan tersebut tidak mengalami perubahan makna. Bentuk kalimat I mean sering digunakan dalam percakapan saat seseorang ingin memperjelas apa yang telah dikatakannya dengan cara menerangkannya, mengulangnya dengan maksud yang lain atau menambahkan informasi yang baru, selain itu juga dapat digunakan untuk mengoreksi perkataan yang telah diucapkan (Quirk, 1990: 648). Dalam kalimat I mean, really, really great pada BSu di atas merupakan pengulangan dengan maksud lain yaitu dari kalimat sebelumnya It is great. Just great. Kalimat tersebut membicarakan mengenai keadaan yang sama. 

Comments