Say NO to Pengemis

Well, yap saya memang sedikit pelit, ya gpp ngaku aja hehehe tapi untuk soal ini saya punya alasan yang cukup baik *menurut saya. Ya, pengemis seperti bak pekerjaan bagi mereka, karena mereka dapet duit tiap hari bermodalkan tampang kasihan, baju lusuh, panas-panasan atau hujan-hujanan tiap hari.

Ini hasil dari mbah google ya, dari Blognya Mas Gede..

“Seorang pengemis yang ngontrak di saya bilang, paling apes mereka dalam sehari dapatnya Rp 200 ribu per hari. Tapi umumnya mereka dapat uang sekitar 500 ribu-Rp 600 ribu per hari,” ujar Hanson.
Omongan Hanson bukan isapan jempol belaka. Sebab beberapa waktu lalu seorang nenek-nenek buta yang menghuni kontrakan miliknya mengaku kehilangan celengan. Nenek itu bilang uang yang ada di dalam celengan jumlahnya Rp 900 ribu hasil mengemis selama 4 hari sebelumnya.
“Bayangin aja dalam 4 hari saja nenek itu bisa menabung Rp 900 ribu. Kalau sebulan bisa dapat berapa duit itu nenek,” kata pria asal Medan itu.


Sumber : http://ladang-hijau.blogspot.com/2011/09/ternyata-kehidupan-pengemis-tidak.html

Itu bener loh, di kota besar kaya Bandung Jakarta mungkin mereka pengemis, di kampungnya sih rumahnya gede-gede, punya sawah dan lainnya, bahkan mereka mengantongi HP mahal. Ironis.

Lebih gede ya tampaknya penghasilannya dari kita yang rata-rata hmm 100-300 ribu 8 jam kerja/ 20 hari sebulan *heuks. Ada 2 jenis pengemis eh 3 kali ya: 1. Pengemis yang maaf cacat/ sudah tua, 2. Pengemis anak-anak, 3. Pengemis YANG SEBENERNYA MASIH MAMPU UNTUK BEKERJA DENGAN LAYAK!!

Untuk golongan 1, saya kadang masih suka kasih, apalagi sekarang duit recehan semacam kurang laku ya *bukannya sok sok kaya :p tapi angkot, kendaraan umum rata-rata tarifnya ya 2 ribu, 5 ribu kecuali busway ya 3500 *nanggung, tiga rebu aja padahal (kadang kembalian gopenya suka kasih pengemis di jembatan :p) dan saya paling males dikembalian seribu receh :p, males aja nyimpennya hehe. Untuk golongan 2 saya juga masih maklum meskipun sebenernya kurang baik juga karena berarti orang tuanya geblek nyuruh anak minta-minta x_x.

Nah banyak banget tuh golongan 3 yang secara fisik sepertinya masih mampu untuk bekerja, kalau cewe bisa jadi pembantu alias asisten rumah tangga atau lainnya, cowo juga bisa jadi kuli bangunan atau apa lah, kerjaan yang halal banyak, saya pikir orang-orang itu malasnya luar biasa. Emangnya saya gak cape kerja, secara fisik mungkin gak terlalu menghabiskan banyak tenaga tapi kan mikir juga kerjaan belum dilatih kesabarannya. Maka dari itu saya jarang banget kasih uang ke orang-orang kaya gitu. Di mesjid sebelah kantor, ada seorang ibu-ibu, secara fisik sangatlah sehat untuk melakukan pekerjaan yang layak, badannya juga agak berisi, gak kurus, kerjanya nongkrong di depan mesjid, saya gak pernah ngasih karena dia masih bisa kerja layak, si mas lain lagi, selalu ngasih kadang seribu malah dua ribu, hhhh itu malah bikin dia makin males. Mukanya juga sok-sok an memelas.

Kalau untuk yang udah tua atau cacat, saya kadang ngasih karena dia wajar lah cuma seharusnya ini juga jadi concern pemerintah *hehehe gampang bener nyalahin pemerintah, jadi dinas sosial kerjanya apa. Setau saya kalau di luar negeri, pengemis itu dapet makan dan tempat tinggal dari pemerintah *liat film-film dan yang paling inget filmnya Will Smith, Pursuit of Happiness. Kalau misalnya pemerintah kasih sosialisasi, tempat tinggal sementara, makan dan pelatihan agar dia bisa bekerja, gak akan ada pengemis. Emang program ini udah ada tapi hmmm kayanya masih banyak pengemis berkeliaran.

Ini hasil googling soal mengemis dilihat dari hukum islam:

 Meminta-minta sumbangan atau mengemis pada dasarnya tidak disyari’atkan dalam agama Islam.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa di sana terdapat beberapa keadaan yang membolehkan seseorang untuk mengemis atau meminta-minta sumbangan. Di antara keadaan-keadaan tersebut ialah sebagaimana berikut:
(1)   Ketika seseorang menanggung beban diyat (denda) atau pelunasan hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti.
(2)   Ketika seseorang ditimpa musibah yang menghabiskan seluruh hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.
(3)   Ketika seseorang tertimpa kefakiran yang sangat sehingga disaksikan oleh 3 orang berakal cerdas dari kaumnya bahwa dia tertimpa kefakiran, maka  halal  baginya  meminta-minta  sampai  dia  mendapatkan  penegak  bagi kehidupannya.


Link nya: http://abufawaz.wordpress.com/2012/05/26/hukum-mengemis-dan-meminta-sumbangan-dalam-pandangan-islam/

Ada lagi yang bikin saya agak sebel, pengemis terselubung hehe seperti, tukang ngamen, orang yang nongkrong depan lampu merah lalu beraksi bersihin kaca lah, kasih parfum lah apa lah dan lainnya. Paling sebel kalau mereka semua itu MAKSA. YEEE, lo pikir gw kerja kaga cape apa, minta duit sono sama bapak lo hehehehe :p.
 

Comments

Astri Kurnia said…
Setujuuu. Miris memang..yang udah tua renta seharian ke sana ke mari dorongin gerobak bakal jualan dengan hasil ga seberapa.. :( sementara buanyak yang seger buger, bermodalkan baju lusuh, nengadahin tangan minta-minta sambil setengah maksa, malah gak jarang pura2 cacat segala biar yang liat makin iba..

Hari gini mah musti pinter-pinter ya kitanya..jangan sampe niat baik buat nolong malah ga berujung baik karena sasarannya yang salah. Nauzubillah..
Puti said…
iya si mass mah ngasih2 aja bukannya gitu tapi ngeliat mukanya aja udah sebel, ok mungkin mereka gak pinter tapi kan ya yg paling gampang jd prt dan itu enak dpt tmpt tinggal dan makan -_-
Evi Sri Rezeki said…
Tidak memberi uang pada pengemis merupakan langkah menyukseskan program pemerintah :)