Review: Greys Anatomy 10

Kudunya saya bikin blog ini di wordpress tapi entah kenapa kok gak bisa update, apakah pertanda harus udahan karena udah mulai jarang dipiara, bahkan ketika mau bikin announcement bahwa blog akan out update dalam jangka waktu yang tak terkira juga gak bisa, hiks sudah lah punya satu blog aja disini.

By the way saya mau sedikit review soal si Greys Anatomy season kesayangan yang ke-10 ini, hmm rada kurang garam sedikit, entah karena nontonnya keburu-buru sambil ngeyong anak, mimi-in dan gendong. Untung pas bulan puasa jadi kadang emang mencuri-curi waktu di yang tak terduga pula. Rata-rata disease case nya standar dan ceritanya, seperti April & Jackson yang back for good tepat di hari pernikahannya dengan si 911 officer itu, Miranda yang inject HIV virus ke anak yang imunitasnya bermasalah, apalagi farewell nya Christina dan Meredith yang cuma diakhiri joget-joget gak penting, pasangan lesbi yang on and off, dan lainnya yang tentu gak bisa disebutkan satu-satu karena lupa juga.

Tapi tentunya saya punya 2 episode favorit yaitu saat Callie di-sue pasiennya yang diamputasi kehilangan kakinya yang membusuk, that was awesome dan episode Christina yang mengkhayal dia punya anak.  That was nice.

Endingnya, soap opera banget, Richard ngobrol sama dokter baru, shes black dan alasan dia mau gawe di Sloan adalah karena ibunya adalah Elis Grey, haaa, welcome again saudara tiri.

Comments