Membuat Akte Kelahiran

Sebagai seseorang yang tinggal di Bandung alias kabupaten dimana jarak perbatasan rumah dan kotamadya hanya 5 menit saja *miris memang, tentunya untuk membuat berbagai kartu identitas dari mulai ktp, sim dan lainnya harus di kabupaten juga, gak bisa di kotamadya and I hate it *a lot. Kenapa? karena jauh dan macet sodara-sodara. Berpengalaman bikin npwp, sim dan foto e-ktp, rasanya males aja ngurusin semua itu kalau gak terpaksa. Berhubung sudah jadi ortu, maka penting sekali untuk membuat akte kelahiran anak dan gak boleh telat loh, kalau gak salah maksimal 3 bulan dari tanggal lahir, karena kalau telat nanti lebih ribet lagi atau hanya dibuatkan semacam keterangan lahir bukan berbentuk akte.

Alhamdulilah, aki alias babeh saya excited untuk mengurus beginian setelah 2 minggu an dede lahir, mulai dari ngurus akte nya Mika *my niece sampai kemarin bebi balabala, Faya. Berangkatlah beliau ke kantor catatan sipil daerah kabupaten bandung *kalau gak salah di dayeuh kolot. Pas pulang eh ternyata dibikin ribet sodara-sodara karena ktp laki saya daerah Tegal dan kudu ada akte keluarga, sedangkan kita boro-boro ngurus yang begituan dan lucunya babeh sampe berdalih bahwa suami saya kerjanya di kapal yang pulangnya setaun sekali *gubrak, tadinya supaya dipermudah, taunya gak bisa. Akhirnya setelah mikir panjang *halah, keluarga saya bikin akte baru *setelah konsultasi ke kantor kecamatan yang lokasinya jauh juga --" dengan tambahan anggota baru ci bebi balabala lalu karena di catatan sipil kabupaten dibikin ribet, dicobalah di kotamadya dan bisa, yes alhamdulilah karena Faya lahir di kota, catet ya kota haha. Oh ya di kabupaten juga harus minta surat keterangan lahir yang menerangkan anak lahir di kabupaten karena anak saya lahir di kota *ett dah senggol bacok pegawai pemerintah :P.

Setelah buat akte baru dimana Faya dapet NIK akhirnya di approve dan akte pun on process kurang lebih 2 bulan. Tadi aktenya Faya udah jadi yeay, alhamdulilah karena penting banget untuk daftar sekolahnya dia nanti *aih udah mikir sekolah aja put :D. Ternyata pihak kabupaten mempersulit hal ini karena ada kasus dimana pegawai bantu untuk buatkan akte dimana identitas ortu yang bukan domisili bandung, taunya jadi kasus karena ternyata jatuhnya jadi penculikan anak cuma kalau menurut saya sih padahal kalau memang identitas domisili ortu tidak sama dengan kota tempat tinggal, bisa dibantu dengan surat keterangan RT RW bahwa ybs benar tinggal di Bandung dan surat keterangan kerja dari kantor jadi kan terbukti.

Untuk pengurusan akte, haratis, dokumen yang dibutuhkan adalah:
1. KTP ayah dan ibu
2. Akte Nikah
3. Kartu Keluarga yang mencantumkan nama anak
4. Surat keterangan lahir dari rumah sakit yang pasti dikasih begitu cek out dari RS
5. Materai
6. Formulir yang diisi
7. KTP Saksi dan tanda tangannya *kalau di kota, orangnya harus datang, kalau di kabupaten enggak, hmm bisa beda-beda gitu ya dan saksi tidak boleh orang yang serumah --"

Fiuhhh * foto nyusul as usual, semoga bermanfaat

Comments