Review: The Lincoln Lawyer #netflix #series

Finally series bagus lagi nih, kalau pas nonton greget dan ada adrenalinnya 😂 it means good. Ternyata seriesnya based on novel berjudul sama yang ditulis oleh Michael Conelly. Dannn pernah juga dijadikan film di tahun 2011 yang malah diperankan oleh Matthew McCoughney (wow should watch!). Series ini tentunya menyesuaikan dengan zaman now karena casenya ngambil si start-up founder, video games maker yang terlibat pembunuhan istri dan selingkuhannya.

Menurutku ini bener-bener fresh, setelah bosen dengan medical dan crime, series ini tipe crime-law memang jarang tapi mereka bener-bener ngemasnya ternyata bagus, kalau dulu sempet terkenal LAW&ORDER atau COLD CASE, ya terakhir nonton How to Get Away sih tapi cape nontonnya dan akhirnya skip ke finale 😁. Pas episode 2 nonton ini, oh I love it.

SPOILER ya, so Mickey adalah seorang lawyer, spesialis di crime lagi cuti akibat kecelakaan pas surfing dan doi juga ketagihan obat nyeri, tiba2 dapet surat panggilan dari hakim untuk kasus penting. Ternyata salah satu koleganya yang mempunyai law firm tertembak dan meninggal saat sedang menangani kasus yang lumayan besar dan menurut surat kuasa, hakim bilang law firmnya akan dihandle oleh si Mickey ini. Antara hepi karena bisa jadi lawyer lagi tapi bingung juga ternyata kasusnya buanyak banget.

The big case is yang udah kubilang adalah seorang CEO video games startup yang dituduh bunuh istrinya dan selingkuhannya dan ngubek2 case-nya ini duhhhh, sempet gak percaya tapi melihat bukti juga gak ada, no gun, no blood spatch, etc tapi memang di seluruh tangan badannnya banyak residu senjata.

Kasus lainnya juga cukup menarik, si Mickey ini ex-wifenya yg pertama District Attorney punya 1 anak, yg kedua masih kerja bareng, Paralegal tapi udah divorce juga dan ada orang kepercayaan Mickey. Kupikir awalnya ini comedy series loh karena dari warna gayanya kaya series tahun 90an malah tapi ternyata keren banget.

Scene paling menarik adalah pas pemilihan juri terus saya membayangkan jadi juri untuk kasus pengadilan, kok kayanya seru, LOL tapi gak pernah liat seumur-umur di Indo. Ternyata:

Peserta dalam kegiatan ini pun memberikan tanggapan, mengapa Indonesia tidak menggunakan Sistem Juri karena berdasarkan sistem hukumnya, walaupun sudah terjadi asosiasi dengan Sistem Hukum Common Law, Sistem Hukum Indonesia masih bernuansa Civil Law, di mana kepastian hukum yang diutamakan, yakni apa yang tertulis di dalam suatu peraturan perundang-undangan. (law source)

Oh I wonder beda sistem, Common Law berdasarkan putusan pengadilan sementara Civil Law bersumber pada Undang-undang. Tapi mungkin kalau pakai sistem juri apa di kita gampang disogok ya. Btw sebelum fix jury ada seleksinya dulu dan dari pihak counselor atau defendant bisa eliminasi beberapa jury yang kiranya gak cocok atau memberatkan pihak terdakwa, si jury boleh kasih tau kehidupan dan pekerjaannya tapi gak boleh kasih tau nama dan detail yg pribadi. Wow ini baru tau ya sedetail ini makanya buatku ini menarik banget, Pihak lawyers juga bisa pake consultant yang ngebaca para jury dari sikap bicara dan body language-nya bahkan ada software yang langsung masukin data supaya keliatan jury2 mana saja yang bisa support tapi kalau si Mickey masih manual pake spidol warna-warni hehe.

 Oh ya ending season 1 ini pun ada sedikit plot-twist jeng jeng hehe, nonton aja deh sendiri meski diriku agak sedikit kebingungan jadi si tersangka itu .... Lawyer life juga gila padat banget sampe seharian bisa kesana kemari di jalan, baca berkas, cari source, ketemu hakim client jeung sajabana.

Ada pemain lama di series zaman dulu, yg jadi paralegal itu main di Ugly Betty sedangkan si tersangka itu main di Popular, duh freak amat hehe. So lets watch this kind of series.

Comments